Kami sangat menghargai Anda jika mengutip konten blog ini dengan menyebutkan sumbernya.

Jumat, 31 Juli 2015

Informasi Aplikasi Dapodikdas Versi 4.0.0

Dengan ini kami informasikan bahwa tahun ajaran 2015/2016 aplikasi Dapodikdas untuk pengumpulan/ updating data individual Satuan Pendidikan, Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan telah kami luncurkan dengan versi 4.00.
Perubahan dari versi 3.03 mejadi 4.00 berkaitan dengan hal-hal berikut:
  1. [Perbaikan] Pelebaran 14 digit pada kolom NRG di Riwayat Sertifikasi
  2. [Pembaruan] Kolom NPWP Sekolah di Form Sekolah
  3. [Pembaruan] Memindahkan kolom isian SKHUN ke dalam kolom nomor peserta ujian
  4. [Pembaruan] Isian No SKHUN untuk jenjang SMP di form Registrasi Peserta Didik
  5. [Pembaruan] Isian No Peserta UN untuk jenjang SMP di form Registrasi Peserta Didik
  6. [Pembaruan] Isian No Seri Ijazah di form Registrasi Peserta Didik
  7. [Pembaruan] migrasi / pemindahan isi data dari kolom SKHUN ke kolom no peserta ujijan
  8. [Pembaruan] Modul Layanan Khusus Sekolah
  9. [Pembaruan] Modul Program Inklusi Sekolah
  10. [Pembaruan] Kolom "Keterangan" pada tabel Prasarana
  11. [Pembaruan] Kolom "Spesifikasi" pada tabel Sarana
  12. [Pembaruan] Menu Unduh Daftar Peserta Didik Keluar
  13. [Pembaruan] Menonaktifkan isian lintang dan bujur di form Sekolah
  14. [Pembaruan] Modul tambah peserta didik baru/mutasi secara online
  15. [Pembaruan] Penguncian nama, NUPTK, Tanggal Lahir, Nama Ibu Kandung, dan Jenis Kelamin pada data PTK.
  16. [Pembaruan] Penguncian nama, NISN, Tanggal Lahir, nama ibukandung pada data Peserta DIdik
  17. [Pembaruan] Penambahan referensi kurikulum pada sekolah SPK
  18. [Pembaruan] Penambahan referensi kurikulum pada sekolah SLB
  19. [Pembaruan] Penambahan status gugus di tabel sekolah
  20. [Pembaruan] Nama Kolom KPS di tabel peserta didik diubah menjadi KPS/KKS/KIP/PKH
  21. [Pembaruan] pembukaan semester 1 tahun ajaran 2015/2016
  22. [Pembaruan] penambahan referensi wilayah level desa
  23. [Pembaruan] modul validasi 2 arah
  24. [Pembaruan] modifikasi tema warna / tampilan aplikasi
Dengan telah terbitnya versi baru ini, diinstruksikan kepada operator sekolah SD, SDLB, SMPLB dan SLB memutakhirkan datanya dan melakukan sinkronisasi data sampai dengan tanggal 31 agustus 2015.
Aplikasi Dapodik versi 4.00 dan petunjuk penggunaannya dapat diunduh di menu dokumentasi dan unduhan aplikasi web dapo.dikdas.kemdikbud.go.id/laman/unduh.

Dapodikdas Generasi 4




atau

DISINI



Manual Dapodikdas 400 dapat diunduh DISINI

Selasa, 28 Juli 2015

30 Juli, Dapodikdas Versi 4.0.0 Rilis!


Untuk meningkatkan performa Aplikasi Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodikdas), Versi 4.0.0 akan segera dirilis pada tanggal 30 Juli 2015. Demikian disampaikan Supriyatno, Kepala Subagian Data dan Informasi, Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Senin, 27 Juli 2015.

“Ini untuk peningkatan performa Dapodikdas, sehingga versi 3.0.3 diubah menjadi 4.0.0,” ujar Supriyatno di ruang Dapodikdas, lantai 5, Gedung E, Kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakarta.

Supriyatno menambahkan bahwa ada perbedaan antara Aplikasi Dapodikdas Versi 3.0.3 dengan Aplikasi Dapodikdas Versi 4.0.0. Pertama, ada penambahan referensi baru yang meliputi wilayah dan operasional. Kedua, pencantuman Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sekolah pada formulir sekolah. Ketiga, entri dan atau update data dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu komputer.

“Seiring dengan rilis Aplikasi Dapodik terbaru itu, operator sekolah diwajibkan untuk melakukan update atau penyempurnaan data, baik yang berhubungan dengan siswa, guru, serta sarana dan prasarana,” tegas Supriyatno.

Perubahan versi di atas, juga terjadi pada Aplikasi Data Pokok Pendidikan Menengah (Dapodikmen) dari versi 8.1.4 menjadi 8.2.0.

Sementara itu, Yusuf Rokhmat, staf Data dan Informasi, menambahkan bahwa rilis Aplikasi Dapodikdas tersebut juga akan diiringi dengan peluncuran wajah baru laman Dapodikdasmen.

“Ada metode tambah peserta didik baru online melalui Dapodikdasmen, sehingga operator sekolah tidak input ulang siswa kelas 7 (SMP),” ujarnya.*


Sumber: http://dikdas.kemdikbud.go.id

Kamis, 23 Juli 2015

Infografis Permen Penumbuhan Budi Pekerti

Yang terhormat Bapak dan Ibu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, terlampir adalah infografis Permen Penumbuhan Budi Pekerti untuk disebarkan lewat ke semua jalur distribusi informasi yang kita miliki (group pendataan propinsi, kabupaten/kota, kecamatan, UPTD, dan lainnya).




Bersamaan dengan dimulainya tahun pelajaran 2015/2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan “Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti” melalui serangkaian kegiatan non kurikuler. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dalam kegiatan harian dan periodik wajib maupun pilihan untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai dan karakter positif. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, ketika orangtua mengantarkan anaknya ke sekolah, maka saat itu pula terjadi penyerahan kepercayaan kepada guru dan sekolah untuk mendidik anaknya. Dan bagi sekolah, pendidikan juga bukan sekadar statistik semata. “Akan kita siapkan sekolah untuk juga menyambut orangtua,” kata Mendikbud beberapa waktu lalu, di Jakarta.

Budi pekerti luhur yang diharapkan dapat tumbuh lewat gerakan ini mencakup beberapa hal, di antaranya: internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air, interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orangtua, juga interaksi positif antar siswa. Selain itu, diharapkan pula tumbuhnya pengembangan potensi utuh siswa, pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim pembelajaran, dan pelibatan orangtua dan masyarakat.

Alur pembudayaan yang dilakukan dalam gerakan penumbuhan budi pekerti dimulai dengan diajarkan. Contoh kasus: hidup bersih. Siswa diajarkan tentang cara hidup bersih dan bahaya hidup kotor. Setelah diajarkan, mereka dibiasakan untuk membersihkan yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya. Pembiasaan ini membutuhkan komitmen, sehingga anak dilatih untuk konsisten. Mereka diarahkan bila tidak mengerjakan, dan ditegur jika dilanggar.

Setelah menjadi kebiasaan, tanpa disadari anak-anak akan membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya. Karena terbiasa bersih, mereka akan tidak nyaman melihat jika ada sampah yang tidak pada tempatnya. Saat itulah terbentuk karakter bersih yang berujung pada masyarakat yang berbudaya hidup bersih.

Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam mendukung gerakan ini di sekolah dapat dimulai sejak sebelum memulai pembelajaran. Salah satu contohnya adalah membaca buku non-pelajaran sekitar 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Ketika pelajaran dimulai, diawali dengan berdoa yang dipimpin oleh siswa di bawah bimbingan guru. Juga, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional atau lagu terkini yang menggambarkan semangat cinta tanah air. Demikian pula ketika mengakhiri pembelajaran, peserta didik diajak untuk menyanyikan satu lagu daerah (dari seluruh nusantara), dan berdoa dipimpin bergantian oleh siswa di bawah bimbingan guru.

Selain kegiatan harian seperti disebutkan di atas, penumbuhan budi pekerti juga dilakukan dalam rutinitas mingguan sekolah. Misalnya, upacara bendera tiap hari Senin dan olah raga bersama seluruh warga sekolah minimal seminggu sekali. Ada pula pembiasaan baik yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat jadwal piket membersihkan kelas dan lingkungan sekolah secara bergantian.

Penumbuhan budi pekerti juga perlu didukung dengan pelibatan orangtua dan lingkungan masyarakat. Untuk itu perlu pertemuan wali kelas dan orangtua siswa untuk menjelaskan visi, misi, dan aturan sekolah serta tahapan belajar siswa. Siswa juga dapat dibiasakan belajar kelompok baik di sekolah maupun di rumah dengan sepengetahuan guru dan orangtua. 


Pembiasaan baik di masyarakat pun dapat dilakukan siswa dengan terlibat dalam memecahkan masalah nyata di lingkungan serta. Masyarakat dari berbagai profesi pun dapat berpartisipasi dengan berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa di sekolah.

Sumber: http://kemdikbud.go.id/

Rabu, 15 Juli 2015

Dua Pelajar Indonesia Juara Kompetisi Sains ASEAN


Esti Marzeta dan Elsha Cahyani Fadli terlihat bangga setelah berhasil membawa pulang gelar Juara II kategori physical sciences dalam ajang the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) di Thailand pada 6-10 Juli 2015. Keduanya merupakan pelajar dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 83 Jakarta.
Keduanya memenangi kompetisi bertajuk the First ASEAN Students Science Project Competition (ASSPC) tersebut berkat karya ilmiah pembuatan mini briket berbentuk kapsul dari daur ulang sampah daun dan serbuk gergaji sebagai alternatif pengganti energi fosil.
Para pelajar yang didampingi tim dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam keikutsertaan ajang ASSPC ini berhasil menjadi juara setelah menyisihkan puluhan karya ilmiah dari para pelajar berbagai negara Asean lainnya. Setidaknya ada 100 pelajar dengan 36 karya ilmiah turut serta dalam ajang itu.
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI, Nur Tri Aries S memberikan apresiasi tinggi atas raihan prestasi dua pelajar tersebut.
“Pengalaman dan prestasi pelajar dalam ajang ASSPC ke depan semoga mampu menjadi pemicu semangat untuk lebih banyak berkarya di dunia iptek,” ungkapnya di laman LIPI yang dikutip Okezone, Selasa (14/7/2015).
Dikatakan Nur, LIPI senantiasa mendukung dan memfasilitasi generasi muda Indonesia untuk berkiprah dalam kompetisi ilmiah internasional. Dengan kiprah tersebut, para pelajar Indonesia diharapkan bertambah luas wawasan dan tingkat kepercayaan diri.
Sementara itu, Bayu Satriyawan, guru pembimbing Tim Pelajar SMAN 83 Jakarta merasa bersyukur sekali atas prestasi yang dicapai anak didiknya.
“Semoga prestasi tersebut membawa semangat dan inspirasi bagi para pelajar Indonesia lainnya,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa karya ilmiah para siswa bimbingannya memang terbilang inovatif dan ramah lingkungan untuk pengembangan energi terbarukan. Berbeda dengan jenis-jenis briket yang sudah ada sebelumnya, mini briket itu memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dan ramah lingkungan. Briket ini mendaur ulang sampah menjadi bernilai guna lebih tinggi.
Keberhasilan meraih gelar Juara II physical sciences ini juga diikuti raihan prestasi lainnya yang cukup membanggakan dari salah satu pelajar yang masih tergabung di Tim SMAN 83 Jakarta.
Dia adalah Esti Marzeta yang memenangkan Juara I Science Walk Rally dengan kelompoknya yang terdiri dari gabungan pelajar dari berbagai negara. Pada ajang ASSPC kali ini, Indonesia melalui LIPI mengirimkan tiga tim pelajar untuk berkompetisi, yang sebelumnya merupakan finalis terpilih the National Young Inventor Award (NYIA) yang diselenggarakan oleh LIPI pada tahun 2014.
Mereka adalah tim pelajar dari SMAN 83 Jakarta, SMAN 1 Dempet Demak Jawa Tengah, dan SMAN 1 Yogyakarta. Para pelajar tersebut didampingi oleh Tim LIPI, yakni Prof. Dr. Subyakto, Mafaza, dan Reyder Simanullang.

Rencana Pelaksanaan UN tahun 2016


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyelenggarakan tiga ujian nasional (UN) di tahun 2016. UN pertama merupakan ujian perbaikan bagi peserta UN tahun 2015 yang belum memenuhi standar kompetensi lulusan (SKL) pada satu atau lebih mata pelajaran, dan berkeinginan memperbaikinya. UN kedua, merupakan ujian utama tahun 2016 dengan kisi-kisi baru, dan UN ketiga merupakan perbaikan bagi peserta UN tahun 2016.

Rencana ujian nasional tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno, pada rapat koordinasi Mendikbud dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kepala LPMP, dan Kepala P4TK seluruh Indonesia, Jumat (10/07/2015) di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut Totok menyebutkan tanggal-tanggal penting untuk pelaksanaan ketiga UN tersebut. UN pertama yang dijadwalkan adalah UN perbaikan 2015 yang akan dilaksanakan pada 22 Februari 2016. Untuk UN utama 2016 akan dilaksanakan mulai 4 April, dan UN perbaikan tahun 2016 akan dilaksanakan awal Juni/September.

Untuk materi ujian, kata Totok, disesuaikan dengan jenis UN. UN perbaikan tahun 2015 materi ujiannya sesuai dengan kisi-kisi UN 2015. Untuk UN utama 2016 materi ujiannya ada tiga, yaitu irisan kurikulum KTSP dan K13, Kisi-kisi UN yang dikeluarkan BSNP (bersifat makro), dan sesuai dengan ketuntasan kurikulum. “Sedangkan untuk UN perbaikan 2016, materinya sama dengan UN utama 2016,” tuturnya.


Dari sisi pelaksanaan, Totok menjelaskan, UN perbaikan 2015 akan dilakukan dengan berbasis komputer. Ujian akan dilaksanakan di SMA/SMK di domisili siswa saat ini dan siswa dapat mendaftar secara online ke dinas provinsi. Untuk UN utama di 2016 akan dilaksanakan di sekolah masing-masing dengan berbasis kertas dan komputer. Sedangkan untuk UN perbaikan 2016, mekanismenya sama dengan UN perbaikan 2015, yaitu berbasis komputer dan pendaftaran dilakukan secara online di dinas provinsi.

Perubahan SNI Spesifikasi Peralatan Penjasorkes

No
Nama Alat dan Spesifikasi Minimal
1

Bola Sepak No. 5 (bola formal)
Bahan terbuat dari kulit sintetis Polyurethan microfiber, dijahit rapi  menggunakan bola dalam Butyl. Bentuk bulat pada semua sisi, keliling 68,0 s.d 70,0 cm, berat 410 s.d. 450 gr.  SNI 2180:2014
3



Bola Voli No. 4 (bola formal)
Bahan kulit sintetis Polyurethan microfiber, dilem rapi, menggunakan bola dalam Butyl, lunak dan lentur, warna cerah, Keliling 62 s.d 64 cm, berat 225 s.d. 250 gr. Dikulit luar tercetak ukuran tekanan angin minimal 0.30 kg/cm2. SNI 1286:2014
10


Raket Bulutangkis Formal
Sumbu lurus, ukuran panjang 66 - 68 cm, panjang kepala 24,5-28 cm dan lebar kepala 19-22 cm. Bahan Carbon Nanotube, senar sudah terpasang Pada permukaan batang/raket tertera keaslian merek dagang. Dilengkapi sarung minimal untuk bagian kepala raket. SNI 1018:2014
12




Raket Tenis Meja Formal
Ukuran tidak ditentukan, termasuk bentuk atau berat. Sekurangkurangnya 85% dari ketebalan bat adalah kerangka. Kerangka harus terbuat dari kayu alam atau kayu lapis yang utuh tanpa sambungan antara daun dan tangkai. Daun raket digunakan untuk memukul bola






dilapisi karet berbintil (pimpled rubber) dan spon (cellular spon). Pelapis tangkai terbuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai. Lapisan tambahan (adhesive layer) boleh ditambahkan sebagai penguat bat dengan bahanberserat (fibrous material) seperti serat carbon (carbon fibre), serat kaca (glass fibre) atau kertas yg dimampatkan (compressed paper), tapi tidak boleh lebih tebal dari 7,5 % dari total ketebalan atau kira-kira 0,35 mm, atau bahkan lebih tipis lagi. Permukaan bat berwarna merah dan hitam. SNI 0799:2014
13



Bola Tenis Meja Formal
Berbentuk bulat berongga dengan diameter 39,25 - 40,75 mm, berat 2,60 2,85 gr dari bahan seluloid atau bahan plastik serupa, warna putih atau orange tidak licin dan tidak mengkilap, 1 slop isi 3 bola. SNI 1285:2014
14








Meja Tenis Meja Formal
Meja terbuat dari bahan kayu keras atau MDF padat, permukaan meja rata tanpa sambungan, warna hijau atau biru tidak menyilaukan (mata).  Konstruksi kokoh, kaki meja terbuat dari besi plat hollow tebal, model dapat dilipat dan terdapat 8 roda untuk memudahkan penyimpanan dan mudah dipindah-pindahkan. Panjang 273,95-274,5 cm, lebar 152,2-152,8 cm, tinggi meja dari lantai 75,97– 76,30 cm. Tebal garis sisi 2-2,5 cm dan garis tengah 3 mm, berwarna putih.
Pantulan bola pada meja yang diperkenankan 23-30 cm dari bola yang dijatuhkan pada ketinggian 30 cm.  SNI 0800-2014

Sumber: http://bos.kemdikbud.go.id/

Selasa, 07 Juli 2015

Statistik PPDB SMP Negeri Kota Bogor (Final)

No.
Nama Sekolah
Daya Tampung
Nilai Minimum
Nilai Maximum
Terisi
Peminat
1
SMP NEGERI 1
200
277.500
291.500
200
388
2
SMP NEGERI 2
241
266.500
285.500
243
732
3
SMP NEGERI 3
203
261.500
289.000
206
933
4
SMP NEGERI 4
238
274.000
289.500
238
761
5
SMP NEGERI 5
237
271.500
287.500
248
787
6
SMP NEGERI 6
235
269.000
289.000
235
1116
7
SMP NEGERI 7
233
264.500
289.000
237
1355
8
SMP NEGERI 8
264
266.500
295.000
264
1273
9
SMP NEGERI 9
254
259.500
289.000
260
1361
10
SMP NEGERI 10
254
243.500
282.000
260
1192
11
SMP NEGERI 11
268
257.500
273.500
273
2150
12
SMP NEGERI 12
240
264.000
284.500
240
1838
13
SMP NEGERI 13
229
244.000
277.500
230
1196
14
SMP NEGERI 14
255
259.000
287.500
259
983
15
SMP NEGERI 15
273
267.500
293.000
276
1041
16
SMP NEGERI 16
264
259.000
284.000
269
1314
17
SMP NEGERI 17
259
221.000
272.500
262
572
18
SMP NEGERI 18
265
246.000
279.000
270
1055
19
SMP NEGERI 19
257
260.000
291.000
263
1463
20
SMP NEGERI 20
208
254.500
277.000
228
1873

Sumber: http://kotabogor.ppdb.kemdikbud.go.id/