Lantaran merasa lebih banyak mudharat-nya ketimbang manfaatnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, bersikeras agar kegiatan sahur keliling atau biasa disebut “Sahur on the Road” disetop selama bulan puasa mendatang.
Larangan Bima ini mendasarkan aksi vandalisme para pelajar setiap kali menggelar sahur on the road di bulan suci Ramadhan. Contohnya tahun lalu di mana kegiatan sahur keliling itu meresahkan warga karena merusak sejumlah fasilitas umum.
Sejumlah fasilitas itu jadi target beragam coretan para pelajar, sampai pagar Istana Bogor juga ikut jadi “korban” vandalisme pelajar.
Belum lagi dinding “underpass” Jalan Padjadjaran yang juga dicorat-coret tulisan “SOTR” disertai nama sekolahnya, sehingga membuat Pemerintah Kota Bogor tak hanya sekali, tapi dua kali mengecat ulang sarana umum itu.
Untuk menghentikan kegiatan itu, Bima akan meminta Dinas Pendidikan setempat, untuk melayangkan larangan sahur on the road, dan diteruskan ke sekolah masing-masing.
"Kegiatan sahur on the road ini lebih banyak mudharat-nya, kerap dengan vandalisme, rawan kecelakaan dan juga tawuran. Kita ingin tahun ini kegiatan sahur on the road dihentikan, tegas Bima.
Sejalan dengan hal itu Dinas Pendidikan Kota Bogor menerbitkan Surat Edaran tentang Larangan Sahur on The Road.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar Anda!